Pesona Desa Loram Kulon Masjid wali - Makam Kuno - Makam Syeh Abdur Rohman Tuan Sang sang - Kuliner Bandeng Presto - Industri Tas

Jumat, 20 Januari 2012

Pendahuluan


 
PENDAHULUAN

Agama menjadi prioritas utama manusia dalam hidup bermasyarakat. Seseorang hidup tanpa agama berarti belum bisa hidup bermasyarakat. Suatu kelompok masyarakat di dalamnya tentu terdapat suatu adat istiadat serta tradisi setempat. Seperti halnya masyarakat Desa Loram Kulon yang masih mengenal dan mengamalkan suatu tradisi menjadi gaya hidup bermasyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan ungkapan orang Jawa Desa mawa cara Negara mawa tata yang bermakna setiap desa mempunyai pranata atau adat istiadat masing-masing. Adapun agama yang dianut masyarakat Desa Loram Kulon adalah agama Islam yang terdiri dari dua ormas yaitu Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah.
Masyarakat Desa Loram Kulon merupakan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi aspek kepercayaan, sosial, dan budaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih dilaksanakannya tradisi sega kepel, kirab pengantin dan ampyang maulid pada Gapura Masjid Wali yang masih dilaksanakan hingga sekarang.
Tradisi Gapura Masjid Wali merupakan suatu tradisi yang diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi melalui lisan serta amaliyah oleh masyarakat di Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Tradisi Gapura Masjid Wali dilakukan dengan cara semua masyarakat Desa Loram Kulon melaksanakan sedekah sega kepel setiap ada hajat, kirab pengantin jika pasangan pengantin sudah ijab qobul serta kirab ampyang maulid setiap tahun tepat hari lahir Nabi Muhammad saw.
Tradisi sega kepel, kirab pengantin dan ampyang maulid sudah menjadi hukum adat masyarakat Desa Loram Kulon dan tidak ada masyarakat yang berani melanggarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar